
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: panduan arah, cari
tokohindonesia.com
Willibrordus Surendra Broto Rendra (lahir Solo, 7 November 1935) adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai "Burung Merak". Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967.
Pendidikan
SMA St. Josef, Solo
Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
American Academy of Dramatical Art, New York, USA (1967)
Beberapa karya
Drama
Orang-orang di Tikungan Jalan
SEKDA
Mastodon dan Burung Kondor
Hamlet (terjemahan dari karya William Shakespeare, dengan judul yang sama)
Macbeth (terjemahan dari karya William Shakespeare, dengan judul yang sama)
Oedipus Sang Raja (terjemahan dari karya Sophocles, aslinya berjudul "Oedipus Rex")
Kasidah Barzanji
Perang Troya Tidak Akan Meletus (terjemahan dari karya Jean Giraudoux asli dalam bahasa Prancis: "La Guerre de Troie n'aura pas lieu")
Sajak/Puisi
Jangan Takut Ibu
Balada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan sajak)
Empat Kumpulan Sajak
Rick dari Corona
Potret Pembangunan Dalam Puisi
Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta!
Nyanyian Angsa
Pesan Pencopet kepada Pacarnya
Rendra: Ballads and Blues Poem (terjemahan)
Perjuangan Suku Naga
Blues untuk Bonnie
Pamphleten van een Dichter
State of Emergency
Sajak Seorang Tua tentang Bandung Lautan Api
Mencari Bapak
Rumpun Alang-alang
DETIK 26 Juli 1998
Puisi Rendra
Puisi Si Burung Merak WS Rendra yang dibacakan di DPR pada 15 Mei 1998 lalu ternyata masih diburu banyak orang. Beberapa email yang masuk ke redaksi the_tikcom meminta agar puisi tersebut ditampilkan. Atas kebaikkan beberapa rekan wartawan yang masih menyimpan puisi Rendra tersebut. Inilah dia puisi karya pentolan Bengkel Teater itu.
Sajak Orang Kepanasan
( Oleh WS Rendra )
Karena kami makan akar dan terigu
menumpuk di gudangmu
Karena kami hidup berhimpitan dan ruangmu berlebihan
maka kita bukan sekutu
Karena kami kucel dan kamu gemerlapan
Karena kami sumpek dan kamu mengunci pintu
maka kami mencurigaimu
Karena kami terlantar di jalan dan kamu memiliki semua keteduhan ...
Karena kami kebanjiran dan kamu berpesta di kapal pesiar ...
maka kami tidak menyukaimu
Karena kami dibungkam dan kamu nerocos bicara ...
Karena kami diancam dan kamu memaksakan kekuasaan ...
maka kami bilang TIDAK kepadamu
Karena kami tidak boleh memilih dan kamu bebas berencana ...
Karena kami cuma bersandal dan kamu bebas memakai senapan ...
Karena kami harus sopan dan kamu punya senjata ...
maka TIDAK dan TIDAK kepadamu
Karena kami arus kali dan kamu batu tanpa hati maka air akan mengikis batu.